Thursday 25 August 2016

Sejarah Ikan Cupang Plakat Di Indonesia Agustus 2016

Plakat Betta Fish
Ikan cupang plakat adalah ikan cupang hias dengan bentuk ekor yang lebih pendek atau biasa disebut ikan ekor pendek. ikan Cupang plakat berasal dari Thailand yang pertama kali mengembangbiakannya. kata Plakad merupakan bahasa Thai yang berarti cupang laga atau ikan cupang aduan. ikan cupang plakat memang sebenarnya merupakan ikan cupang aduan atau laga yang berasal dari cupang alam. kata plakad merupakan untuk membedakan antara ikan cupang hias dengan ikan cupang aduan untuk lebih familiar di kalangan internasional. kecantikan ikan cupang pelakat ini terlihat pada bentuk sirip, gigi yang tajam, keindahan & kerasnya sisik ikan maupun gaya bertarung nya.

Pada tahun 2000-an ikan cupang plakat mulai dikenal luas oleh para hobies di Indonesia. karena sebelumnya lebih di nominasi oleh ikan jenis serit maupun halfmoon. ikan cupang plakat pertama kali dibawa & diperkenalkan di Indonesia oleh Henry Gunawan, Hermanus & Joty Atmadjaja. Pada tahun 2003 pertama kali ikan cupang plakad di konteskan oleh InBS dalam pagelaran InBS Award II di Gajah Mada Plaza, tetapai pada saat itu masih pada tahap eksebisi. Plakat sengaja di perkenalkan untuk menggairahkan pasar ikan cupang dalam rangka melawan boomingnya Lou Han. semenjak itu ikan plakat makin banyak penggemarnya karena tampil dengan warna baru & bentuk yang sangat unik. sukurnya ikan cuang mulai kembali di lirik para pecinta ikan cupang.

Ikan cupang plakat pada awal kemunculannya mempunyai ekor berbentuk seperti skop atau spade tail dengan tulang ekor yang hanya dua cabang. cupang yang seperti ini biasa di sebut cupang plakat tradisional. memiliki ujung yang memanjang. karena sirip dasinya atau ventralnya lebih panjang daripada sirip bawahnya.

Dalam perkembangannya plakat dikawinkan dengan ikan cupang half moon, yang menghasilkan ekor yang berbentuk setengah lingkaran menyerupai huruf D tapi bentuk besarannya tidak sebesar cupang half moon, jadi terlihat lebih imut. dan mempunyai tulang ekor yang lebih banyak untuk menyokong ekornya yang berbentuk half moon jadilah ikan jenis Plakat Halfmoon berekor pendek. bahkan ikan cupang plakat ekor mawar (rose tail) mempunyai cabang ekor lebih dari 8 batang.

Persilangan plakat dengan double tail menghasilkan plakat double tail atau cupang cagak ekor pendek dan plakat simetris, yang menambah kemeriahan ikan cupang hias, tapi ikan cupang plakat cagak ini masih belum banyak di pasaran untuk sekarang ini. Plakat Simetris atau symmetrical plakat memiliki sirip punggung (dorsal) yang tinggi dan lebar, karena memiliki grn double tail yang resesif. Penampilan ikan cupang plakat simetris sangat menawan sehingga oleh International Betta Congress (IBC) dimasukan ke dalam kelas tersendiri. untuk membedakan dengan plakat halfmoon & plakat tradisional.

Ada juga cupang plakat untuk dikembangkan agar tubuhnya tumbuh lebih besar & indah di banding dengan cupang umumnya yaitu ber ukuran sekitar 10 – 12 cm diukur dari ujung mulut samapai ujung ekornnya. jadi besarnya kurang lebih dua kali besar ikan cupang normal. yang merupakan persilangan antara cupang alam dengan plakat yang berbadan agak besar yang menjadikan ikan jenis baru yaitu ikan cupang giant plakat.mengenai sejarah ikan cupang raksasa (Cupang giant) sudah saya bahas pada artikel sejarah ikan cupang raksasa pada kesempatan sebelumnya. pada saat pertama kali di perkenalkan di Jakarta International Betta Show 2007 di arena Flora 2007 Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. ikan cupang cupang raksasa plakat ini dibandrol dengan harga US$1.000,- atau setara dengan Rp.10.000.000,- pada saat itu.

Asal Mula Ikan Cupang Crown Tail (Serit)

Ikan Cupang Crown Tail
Ikan cupang serit merupakan cupang hias asli silangan dari Indonesia. Jenis cupang ini memiliki sirip yang khas seperti sisir,atau bahkan terlihat seperti layar yang sobek. Ia lebih dulu popular sebagai cupang serit 2, serit double, atau serit ganda. Penangkar pertama cupang serit di kompleks Bulog, Rawamangun, Jakarta Timur. 

Lantaran belum dikenal, beberapa cupang serit tangkaran Achmad bernasib tragis. Di Bali ikan cupang serit jadi tertawaan lantaran dianggap cupang hancur alias apkir. 

Beberapa menyebut Iyus, panggilan akrab Ahmad, kurang pekerjaan. Kebalikan pada tahun 2000, justru peternak dilanda demam serit. Sampai saat ini penemu ikan cupang serit masih simpang siur, peternang cupang di Slipi, Jakarta barat, menganggap Achmad Yusuf sebagai penemu jenis Crowntail. Crowntail lahir pada tahun 1998 dan menjadi booming pada tahun 2000. awal lahirnya jenis ini banyak pihak yang skeptis dan menganggap jenis ini hanya penyimpangan semata.

Jenis cupang ini pun akhirnya hanya jadi “warga kelas dua” dalam setiap kontes cupang. Bayangan munculnya serit 2 di awal penangkaran tidak terfikir. Namun, pada tahun 1997 setelah 3 kali penyilangan dari 5 – 10 induk didapat sekitar 10% cupang serit 2. Ketika itu semua serit 2 berwarna hijau. Tahun berikutnya, 1999, beberapa penangkar lain berhasil pula memperoleh serit 2 itu. 

Sejarah Ikan Cupang Crown Tail (Serit) 

Contoh : A suing di Jelembar, Jakarta barat, yang mempopulerkan serit 2 berwarna merah. Edi Sudrajat juga mengusung serit 2 berwarna biru. Di International Betta Congress (IBC), cupang serit disebut fringe finned betta. Model ekor comb tail merupakan pengembangan bentuk delta tail. Bedanya, ujung ekor delta tail tidak bergerigi atau serit pendek. Grigi pada combtail yang memanjang kemudian menjadi cikal bakal cupang serit satu. 

Penyilangan sesama serit satu secara intensif menghasilkan turunan cupang serit 2. Bahkan pada penyilangan serit dua dihasilkan serit 4 dan 8. Agar tidak salah kaprah, istilah combtail selanjutnya berlaku untuk tipe serit pendek. Untuk serit 2 atau lebih disebut Crowntail atau ekor mahkota. 

Dalam perkembangannya, Crowntail banyak mengalami perubahan bentuk serit. Asal Mula Ikan Cupang Crown Tail (Serit) Diantaranya menjadi tipe balok, tipe balon, serit 4 (double ray) dan serit 8. Tipe balok diartikan sebagai Crowntail yang bertulang serit kasar. Sedangkan tipe balon memiliki selaput diantara tulang serit yang melebar. Berkembangnya era strain baru pada ikan cupang membuat banyak pihak mengaggumi jenis ini dan berlomba-lomba untuk memperbanyak ikan cupang serit akhirnya keberadaan cupang serit diakui oleh International Betta Congress (IBC).

Asal Mula di Temukannya Ikan Cupang

Ikan Cupang
Ikan Cupang termasuk ikan yang mempunyai sejarah cukup panjang. Pada tahun 1849 Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dinamainya dengan Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai sekarang.

Sebenarnya semua jenis Betta splendens (ikan cupang) yang tersebar di seluruh dunia berasal dari jenis sirip pendek (plakat) dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh orang-orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang liar. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warnanya.

Seleksi ini dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan cupang dari breeder lain. Pemenangnya akan menjadi model untuk generasi petarung berikutnya. 

Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh justru mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak mempunyai “jiwa petarung” karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat jika dibandingkan dengan cupang bersirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati keindahannya saja. Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder India berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuhnya sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-macam bentuk sirip dada dan perut.

Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran. Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikannya supaya karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960, breeder Amerika, Warren Young berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang sangat panjang dan dinamainya dengan “cupang Libby”, sesuai dengan nama istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh dunia dan terutama ke peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis veiltail. 

Pada saat yang sama, breeder Jerman, Dr. Eduard Schmidt-Focke, menyilangkan cupang jenis deltatail yang pertama. Jenis ini mempunyai ekor berbentuk segitiga yang simetris. Maka pada tahun 1967 didirikanlah IBC (International Betta Congres). Tujuan IBC adalah untuk menyilangkan cupang yang mempunyai sirip yang lebar dan simetris. Jenis ini mempunyai kapasitas berenang yang lebih baik. Tetapi perlu waktu yang lama untuk menghasilkan jenis ini. Pada tahun 1980, para breeder terkenal Amerika seperti Peter Göettner and Paris Jones, mengembangkan jenis superdelta dengan sirip yang sangat besar. Pada tahun 1984, orang Perancis Guy Delaval mengimpor jenis ini ke Perancis. Delaval menyeleksi dan menyilangkannya untuk memperoleh sirip punggung yang lebih besar. Pada tahun 1987, dia berhasil memperoleh ikan dengan sirip bersudut 180 derajat. Tetapi Rajiv Massilamoni menganggapnya hal yang mustahil karena biasanya cupang dengan ekor delta atau superdelta yang asimetris hanya mempunyai sudut 160 derajat saja. Laurent Chenot and Rajiv Massilamoni mulai bekerjasama menyilangkan cupang untuk mempertahankan jenis ini. Tetapi mereka terlalu sering mengawinkan pejantannya dengan saudaranya sendiri sehingga ikannya tidak mau lagi mendekati betinanya. Akhirnya mereka menyilangkan cupang yang betinanya berasal dari Delaval sedangkan jantannya adalah jenis melano doubletail turunan Amerika. Ikan ini kemudian dinamai R39 dan disilangkan dengan semua jenis betina hasil biakan Chenot dan Massilamoni. Ternyata beberapa ikan mempunyai sirip 180 derajat. Pada tahun 1991 breeder cupang Amerika bernama Jeff Wilson melihat ikan ini dan menamainya "halfmoon". Dia mulai bekerjasama dengan Chenot and Massilamoni dan menyilangkan jenis Amerika dan menghasilkan lebih banyak anakan halfmoon. Pada tahun 1993, Chenot, Massilamoni dan Wilson menunjukkan jenis ikan halfmoon mereka pada pameran IBC di Tampa Florida dengan nama CHENMASWIL. Mereka memenangkan "Best of show". Inilah awalmula demam halfmoon. 

5-10 tahun belakangan ini berbagai jenis ikan dengan sirip yang beraneka ragam mulai ditemukan. Breeder Indonesia Ahmad Yusuf menemukan jenis serit (crowntail). Jenis ini mempunyai ciri khas tulang siripnya tumbuh melampaui sirip. Oleh karena itu penampilannya seperti sisir sehingga ikan ini juga disebut jenis combtail.

Tetapi penemuan dari jenis sirip dan ekor yang lain masih terus dikembangkan. Semua orang di seluruh dunia masih berusaha mengembangkan halfmoon dan serit supaya penyebaran sirip dan bentuk ekornya semakin baik. Pada persilangan halfmoon, yang diutamakan sekarang adalah penyebaran dan pertumbuhan tulang sirip (halfmoon dengan 4, 8 dan 16 tulang). Semakin baik persebaran tulang sirip maka semakin baik pula dukungan terhadap ekor yang dibentuknya. 

Dukungan ini sangat dibutuhkan ketika ikan semakin tua dan siripnya semakin panjang. Penemuan halfmoon lainnya adalah overhalfmoon yang penyebaran siripnya lebih dari 180 derajat dan juga halfmoon rosetail.

Perkembangan Ikan Cupang

Perubahan terjadi pada tahun 1970. saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. Ada yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan, cupang laga, ataupun fighter plakat. Ada juga yang memiliki ekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis slayer. 

Ikan Cupang Slayer

Saat itu yang baru muncul adalah Cupang Hias jenis slayer ekor lilin yang datang sebagai primadona Cupang Hiasnya dan tetap mendominasi sampai era tahun 1990-an. Pada era tahun 1990-an mulailah para penggemar Cupang Hias membudidayakan ikan Cupang Hias mereka sehingga sekarang Cupang Hias memiliki banyak variasi warna dan bentuk ekor.

Ikan Cupang Hias jenis baru ini mempunyai ekor yang di hiasi tulang yang lebih menonjol keluar. Ada yang berbentuk duri panjang, sisir tapi biasanya kita sebut jenis serit. dan yang menggelembung seperti setengah bentuk dari Bulan yang kini lebih dikenal dengan sebutan Cupang Half Moon.

It’s not just a FIGHTER
Pada pertengahan tahun 1990-an, Cupang Hias mulai diperlombakan dan di pamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. Semenjak adanya kontes ikan cupang konon ikan yang dulu kita kenal ikan aduan atau laga berubah menjadi ikan hias yang memiliki warna dan bentuk ekor yang sangat memukau !

Ikan Cupang Halfmoon
Dan kita seharusnya bangga karena Cupang Serit atau Crowntail Betta diketemukan pertama kali oleh breeder Indonesia !

Ikan Cupang Serit (Made in Indonesia)
Kini ikan cupang bukan hanya untuk diadu, melainkan juga untuk dinikmati keindahannya. Ikan cupang ini juga dipelihara, dikoleksi, dibudidaya dan juga dijual sampai ke luar negeri. Begitulah yang dilakukan oleh para penggemar ikan cupang yang tergabung dalam Komunitas Indo Betta Splendens (INBS)

Ikan Cupang Plakat
Maka tak heran, kalau Indonesia merupakan penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun kalau cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu didunia.

Monday 22 August 2016

Jenis - Jenis Penyakit Ikan Cupang Hias

Penyakit Ikan Cupang Hias
Student Betta akan membahas beberapa jenis penyakit Cupang Hias dan cara untuk penanganannya.

Selengkapnya berikut ini :

1. Infeksi Jamur Kulit

Penyebab: 
Jamur, kondisi air yang kotor
Sifat Penyakit: Dapat menular

Gejala: 
Muncul bercak-bercak putih seperti kapas di badan ikan (seperti panuan), ikan jadi kurang aktif bergerak, bisa juga jadi nggak nafsu makan, sirip menguncup, warna memucat.

Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yang sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Methylene Blue (bisa merk Blitz Icht, Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila masih belum ada tanda-tanda membaik, ulangi lagi pengobatan seperti di atas.

2. Fin Rot (Busuk Sirip)

Dari kiri ke kanan: Gigi ekor, Fin Rot tahap awal, Fin Rot tahap lanjut (supaya tidak tertukar antara Gigit Ekor dengan Fin Rot)

Penyebab: 
Bakteri, kondisi air yang kotor
Sifat Penyakit: Dapat menular

Gejala: 
Muncul warna gelap atau kadang kemerahan seperti berdarah di pinggiran sirip, sirip yang terserang lama kelamaan jadi habis seperti rontok/sobek, ikan masih tetap aktif bergerak, nafsu makan tetap baik, sirip bisa menguncup, warna memucat. Bila sudah parah busuknya akan merembet sampai ke badan ikan.

Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan cupang yang sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Antibiotik (Ampicillin, Super Tetra, dsb yang mana yang lebih mudah tersedia, dosisnya cukup 1 tetes per aquarium)
- Atau: Gunakan General Tonic (bisa merk Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila masih belum ada tanda-tanda membaik, ulangi lagi pengobatan seperti di atas.
Note:
Sirip yang rusak bisa tumbuh kembali seperti semula, tapi nggak akan seindah aslinya.

3. White Spot atau Ick (Bintik putih)

Penyebab: 
Parasit, kondisi air yg kotor, bisa berasal dr pakan hidup yg krg bersih
Sifat Penyakit: Sangat menular

Gejala: 
Muncul bintik2 putih di badan ikan, ikan krg aktif bergerak, krg nafsu makan, sirip bisa menguncup, warna memucat. Ikan sering bergerak cepat & menabrak dindingaquarium, seperti berusaha menggaruk bdnnya.
Bila sdh parah bintik putihnya akan merembet sampai ke seluruh badan ikan.

Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium
- Jemur ikan di bwh sinar Matahari pagi
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr atas.

4. Velvet (Bintik emas/karatan)

Penyebab: 
Parasit, kondisi air yg kotor, bisa berasal dr pakan hidup yg krg bersih
Sifat Penyakit: Sangat menular

Gejala: 
Muncul bintik2 berwarna emas atau kdg seperti warna besi berkarat di badan ikan (dpt terlihat dgn bantuan sinar senter), ikan krg aktif bergerak, krg nafsu makan, sirip bisa menguncup, warna memucat. Ikan sering bergerak cepat & menabrak dindingaquarium, seperti berusaha menggaruk bdnnya.
Bila sdh parah bintik2nya akan merembet sampai ke seluruh badan ikan.

Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr atas.

5. Pop Eye (Mata Bengkak)

Penyebab: 
Bakteri, kondisi air yg kotor
Sifat Penyakit: Dpt menular

Gejala: 
Mata ikan mulai membengkak, tahap awal bisa mulai dr 1 mata, kemudian merembet ke mata yg satunya lg, ikan kurang aktif bergerak, nafsu makan berkurang kdg2 tdk mau mkn sama sekali, sirip bisa menguncup, warna memucat.
Bila sdh parah bengkaknya akan semakin membesar sehingga ikan akan tampak seperti ikan mas Koki. Jika ketahuan pd saat mata sdh sgt besar/bengkak, besar kemungkinan ikan tdk akan selamat.

Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Antibiotik (Ampicillin, Super Tetra, dsb yg mana yg lbh mudah tersedia, dosisnya cukup 1 tetes per aquarium)
- Atau: Gunakan obat Anti Internal Bacteria (bisa merk Intrepet, dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr atas.

6. Dropsy (Sisik Nanas)

Penyebab: 
Bakteri Internal (menyerang Ginjal), kondisi air yg kotor atau pakan yg kotor
Sifat Penyakit: SANGAT – SANGAT menular

Gejala: 
Perut ikan mulai membengkak, tdk bisa buang kotoran, tahap awal mirip seperti sembelit, ikan jd tdk aktif, nafsu makan berkurang seringkali tdk mau mkn sama sekali, sirip bisa menguncup, warna memucat.

Bila sdh parah perut akan semakin membengkak & berwarna kemerahan, sisik akan mulai terangkat mulai dr daerah perut sampai ke seluruh badan, sehingga ikan akan tampak seperti buah Nanas. Jika ketahuan pd saat sisik sdh mulai terangkat: Perbanyak Puasa & Doa, atau Say Good Bye ke ikan tsb.

Pengobatan:
Dikarenakan gejala awal dropsy yg seringkali mirip dgn sembelit, dan baru ketahuan pd saat sisik mulai terangkat, maka sangat sulit menyembuhkan penyakit ini, tp bila ketahuan pd saat tahap awal, ‘kemungkinan’ ikan msh bisa diobati.
Jadi bila ketahuan pd tahap awal, bisa mencoba sbb:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Antibiotik (Metrodinazole, dsb yg mana yg lbh mudah tersedia, dosisnya cukup 1 tetes per aquarium)
- Atau: Gunakan obat Anti Internal Bacteria (bisa merk Intrepet – sdh sy coba, tp tetap ga berhasil – dsb)
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik.

7. Swim Bladder Disorder (kembung atau sembelit)

Penyebab: 
Kebanyakan makan
Sifat Penyakit: Tidak menular
Gejala: Perut ikan membengkak, ikan jd sulit berenang, kadang berenang nungging/miring atau menggelosor saja dgn perutnya, ikan jd kurang aktif bergerak, nafsu makan berkurang kdg2 tdk mau mkn sama sekali.

Pengobatan:
- Coba sebengin dgn ikan lain supaya ngedok sampai ikannya pub, bila msh ga mau pub, kurangi ketinggian air aquarium
- Coba ikannya dipuasakan dulu

8. Inflamed Gills (Insang Memerah)
Penyebab: Kondisi air yg kotor, sehingga menyebabkan keracunan Nitrat
Sifat Penyakit: Tidak menular

Gejala: 
Insang memerah, kadang sampai membengkak krn infeksi, ikan jd susah bernafas & terengah2 berenang di permukaan air terus. Tutup insang tdk mau menutup rapat.

Pengobatan:
- GANTI AIR FULL yg rajin bro!!!  , plg gak tiap 3 hari sekali
- Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
- Garam Aquarium

9. Berak Putih

Penyebab: 
Internal Bakteri, kondisi air yg kotor
Sifat Penyakit: Dpt menular

Gejala: 
Kotoran ikan seperti memanjang, kadang2 seperti menggumpal & berwarna putih, ikan jd kurang aktif bergerak, nafsu makan berkurang kdg2 tdk mau mkn sama sekali, sirip bisa menguncup, warna memucat.

Pengobatan:
- Isolasi/karantina ikan yg sakit
- Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
- Antibiotik (Metrodinazole, dsb yg mana yg lbh mudah tersedia, dosisnya cukup 1 tetes per aquarium)
- Atau: Acryflavine
- Garam Aquarium
- Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr atas.

Itulah beberapa jenis-jenis penyakit yang dialami ikan cupang dan pengobatan yang bisa kita lakukan.


PENTING !!!

Anda juga harus memperhatikan Kualitas Air dari aquarium Ikan Cupang Hias Anda karena ini adalah faktor kunci dari kesehatan Ikan Cupang Hias Anda.

Mengenal giant Betta Fish

Ikan cupang giant atau giant betta merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai ukuran paling besar diantara jenis ikan cupang lainnya. Panjang ikan cupang ini bisa mencapai lebih dari 11 cm. Terbayangkan seberapa besar ikan cupang ini. Karena ukuran yang dimiliki ikan cupang ini terlalu besar, menyebabkan ikan cupang tidak bisa seaktif ikan cupang yang memiliki ukuran tubuh normal. Meskipun ikan cupang giant ini kurang aktif, ikan cupang giant masih terlihat garang sebagaimana ikan cupang lainnya. Ketika melihat musuhnya, insang ikan terbuka dengan gerakan yang selalu ingin menyerang. Siripnya bergerak naik seakan-akan ingin menunjukkan kemarahannya.

Keindahan yang dimiliki ikan cupang pada umumnya masih melekat di ikan cupang giant. Namun, untuk ikan cupang giant jenis serit dan halfmoon saat ini bentuk siripnya masih kurang kuat. Hal ini sangat berbeda dengan ikan cupang halfmoon dan serit yang memiliki bentuk normal.

Sejarah Ikan Cupang Giant

Ikan cupang giant pertama kali dikembangbiakkan oleh Mr. Athapon (Uncle Sala) dan putranya Mr. Natee. Kedua breeder tersebut berasal dari Thailand dan pemiliki dari Diamond Fish Farm. Keduanya mulai mengembangbiakkan ikan cupang giant pada tahun 1999. Awalnya, breeder ini memiliki ikan cupang plakat jantan dengan panjang 10 cm.

Kemudian breeder ini memiliki ide untuk mengawinkan ikan cupang plakat tersebut dengan ikan cupang yang memiliki ukuran yang hampir sama dengan ikan cupang plakat yang dimilikinya. Tujuan perkawinan silang ikan cupang tersebut adalah untuk mendapatkan ikan cupang yang memiliki ukuran lebih besar dari ikan cupang lainnya.

Keduanya terus mencoba untuk mengawin silangkan kedua ikan cupang tersebut untuk mendapatkan hasil yang diinginkannya. Usaha kedua breeder tersebut memperoleh hasil positif. Ukuran dan bentuk ikan cupang yang dikehendakinya bisa tercapai. Kemudian ikan cupang ini diberi nama iakn cupang giant betta. Pada tahun 2001, Uncle Sala mulai memasarkan ikan cupang giant ini. Setahun kemudian, iakn cupang giant diikutsertakan dalam kontes internasional yang bernama IBC di Amerika Serikat. Pada saat itu, ikan cupang giant ini dibandrol $1000.

Pada awal kemunculannya, ikan cupang giant bisa mencapai ukuran 7,5 cm membutuhkan waktu 8-9 bulan. Namun, saat ini untuk mencapai ukuran yang sama, kita hanya membutuhkan waktu 5 bulan saja. Selain itu, warna dan sirip yang dimiliki ikan cupang giant juga saat ini semakin bervariasi, serta sudah muncul jenis ikan cupang giant, antara lain: ikan cupang giant halfmoon, giant crowntail, dan giant double tail.

 Tips Memelihara Ikan Cupang Giant

Pada umumnya, merawat ikan cupang giant memiliki kesamaan dengan cara merawat ikan cupang lainnya. Hanya terdapat sedikit perbedaan karena ikan cupang giant ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan ikan cupang lainnya. Perbedaan tersebut adalah

Ukuran Wadah Ikan Cupang

Ukuran wadah yang digunakan harus lebih besar. Jika kita memelihar ikan cupang giant di akuarium, kita bisa menggunakan akuarium yang berukuran 20cm X 15cm atau 15cm X 15cm untuk ikan cupang giant yang berumuran 2,5 bulan. Namun, jika ikan cupang giant sudah berusia sekitar 3,5 bulan, sebaiknya ikan cupang ini dipindahkan ke tempat yang lebih besar, yaitu aquarim dengan ukuran 25cm X 25cm. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan ikan cupang bisa lebih baik dan ikan cupang dapat bergerak dengan leluasa.

Penggunaan Aerator (Gelembung Udara)

Jika kita memiliki ikan cupang giant dengan umur sekitar 3,5 bulan dan wadah untuk merawatnya di akuarium, kita perlu menambah gelembung udaranya. Hal ini bertujuan agar ikan cupang giant semakin aktif dan agresif. Karena ikan cupang giant yang memiliki umur sekitar 3,5 bulan biasanya mulai malas bergerak. Hal ini disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang besar.

Pemberian Pakan

Hal yang cukup menyita perhatian dalam memelihar ikan cupang giant adalah pemberian pakan ikan. Ikan cupang giant membutuhkan jumlah makan yang lebih besar daripada ikan cupang normal. Untuk ikan cupang giant yang memiliki umur sekitar 2 bulan sampai 4,5 bulan, pemberian makannya mencapai 3-k kali dalam sehari. Untuk ikan cupang giant yang memiliki umur diatas 4,5 bulan, sebaiknya kita berusaha mengurangi makannya menjadi 2-3 kali dalam sehari. Hal ini disebabkan oleh pencernaan ikan cupang giant pada usia tersebut sudah mulai melemah.

Mengenal Halfmoon Betta Fish

Ikan cupang halfmoon adalah salah satu jenis ikan cupang yang memiliki ekor dan sirip yang simetris menyerupai bentuk setengah bulan. Ikan cupang halfmoon merupakan ikan cupang hasil perkawinan silang yang dilakukan oleh breeder Amerika Serikat, yaitu Peter Goettner sekitar tahun 80-an.

Kecantikan ikan cupang halfmoon tidak hanya terlihat di bagian ekor dan siripnya saja, namun juga terdapat dihampir keseluruhan tubuh ikan. Selain itu, gerakan ikan cupang halfmoon ini juga terlihat anggun. Keindahan ikan cupang halfmoon juga terdapat pada varian ikan plakat, yaitu ikan cupang plakat halfmoon. Hal yang membedakan adalah ukuran ekor ikan cupang plakat halfmoon lebih pendek daripada ikan cupang halfmoon.

Setelah berkembang di Amerika Serikat, ikan cupang halfmoon juga dikembangkan di Perancis. Karena ikan ini sudah mulai populer di kalangan pecinta ikan cupang, ikan cupang halfmoon diikutsertakan dalam sebuah kontes cupang internasional, yaitu IBC. Namun, dalam kontes tersebut, IBC masih belum mengakui kehadiran ikan cupang halfmoon ini meski ikan cupang ini memiliki segudang keistemawaan dan para juri IBC belum memberikan kemenangan pada ikan ini.

Penilaian IBC tersebut sangat berbeda dengan respon masyarakat mengenai ikan cupang ini. Sejak diikutsertakan dalam kontes IBC di Alabama, ikan cupang halfmoon ini semakin terkenal. Hal ini diperlihatkan dengan semakin menyebarnya ikan cupang halfmoon di kawasan Eropa lainnya, seperti Swiss.

Karena ikan cupang masih di pandang sebelah mata di dalam kontes IBC, para breeder dari Amerika Serikat, Swiss, dan Perancis membentuk organisasi baru yang dinamakan International Betta Splendens Club dengan tujuan untuk mewadahi kontes ikan cupang halfmoon dari berbagai belahan dunia. Dari organisasi tersebut menjadikan ikan cupang halfmoon di kenal di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara.

Cara Merawat Ikan Cupang Halfmoon

Memelihara ikan cupang halfmoon tergolong cukup sulit. Hal yang tersulit dari ikan cupang halfmoon adalah ekor dan siripnya sering terkena kuman. Jika ekor dan sirip sudah terkena kuman, otomatis ekor dan sirip ikan tidak dapat mengembang. Oleh karena itu, perlu perawatan ekstra pada kedua bagian ini. Berikut beberapa perawatan yang perlu di perhatikan dalam memelihar ikan cupang halfmoon ini.

Akuarium Ikan Cupang Halfmoon

Ikan cupang biasanya diletakkan di dalam wadah kecil. Karena ikan cupang sulit untuk dicampur dengan ikan lainnya. Namun, untuk memelihara ikan cupang halfmoon, sebaiknya ikan cupang ini dipelihara di dalam akuarium yang cukup besar. Hal ini bertujuan untuk menghidari kerusakan pada sirip dan ekornya. Selain itu, keindahan ikan cupang halfmoon bisa kita nikmati jika kita memeliharanya di akuarium. Akuarium yang biasa digunakan adalah akuarium soliter dengan ukuran 15x15x20 cm. Namun, ada juga pecinta ikan cupang menggunakan akuarium yang berukuran 30x15x20 cm.



Air Akuarium Ikan Cupang Halfmoon

Air yang baik digunakan untuk akuarium ikan cupang halfmoon adalah air PDAM yang sudah diendapkan selama semalam. Air sumur juga bisa kita gunakan. namun, kita harus mengendapkan lebih lama lagi dengan tujuan kandungan air menjadi netral.

Obat Ikan Cupang Halfmoon

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hal yang tersulit dari memelihara ikan cupang halfmoon adalah memelihara bagian ekor dan siripnya dari serangan kuman. Untuk menghidari hal tersebut terjadi pada ikan cupang kesayangan kita, kita perlu memberikan obat, yaitu garam ikan dengan takaran sedikit ditambah dengan methyline blue. Perbandingan pemberiannya yaitu satu tetes methyline blue untuk enam liter air.

Makanan Ikan Cupang Halfmoon

Makanan ikan cupang halfmoon sebenarnya tidak ada perbedaan dengan makanan ikan cupang lainnya. Makanan yang biasa diberikan adalah kutu air, cacing darah, cuk, dan sebagainya. Pemberiannya harus dikombinasikan antara makanan yang satu dengan lainnya.

Untuk pemberian makan ikan cupang halfmoon, berikanlah pakan dua kali dalam sehari. Waktu yang paling cocok dalam pemberian pakan yaitu pagi dan sore. Dlam memberikan makan ikan cupang, berikanlah pakan secukupnya. Karena, jika kita terlalu banyak memberikan pakan, maka banyak pakan yang tersisa dan bisa mengotori air akuarium.

Kebersihan Akuarium Ikan Cupang Halfmoon

Untuk menjaga agar air tetap bersih dan menghindarkan ikan cupang kesayangan kita terkena penyakit, kita harus mengganti air akuarium secara rutin. Biasanya, air akuarium diganti dua hari sekali. Namun, penggantiannya tidak keseluruhan. Ganti air setengah saja dari akuarium dan seminggu sekali atau dua minggu sekali air akuarium baru diganti secara keseluruhan. Selain itu, bersihkan juga akuarium ketika kita mengganti semua air akuarium agar ikan cupang kesayangan kita terbebas dari penyakit.

Ikan Cupang Hias Alam

Ikan Cupang hias alam yang dimaksud dalam hal ini yaitu cupang yang telah membawa keindahannya secara alami tanpa campur tangan manusia. Meski diperoleh langsung dari alam, keindahannya dapat langsung dinikmati. Oleh sebab bentuk tubuhnya yang relatif ringkas dengan sirip yang pendek, cupang hias ala mini juga sering digunakan sebagai cupang aduan.



Ikan Cupang brunay (Betta macrostoma)

Ikan Cupang brunay (Betta macrostoma) berasal dari Kalimantan. Warna tubuh cupang ini kemerahan dengan kombinasi biru atau hijau. Sementara siripnya berwarna hijau tua dengan hiasan guratan merah dan hijau muda di bagian tepinya. Komposisi warna yang begitu indah tersebut membuat cupang dengan panjang tubuh maksimal 12 cm ini layak dijuluki sebagai “brunei beauty”.


Ikan Cupang emas (Betta unimaculata)

Ikan Cupang emas (Betta unimaculata) berasal dari wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia, cupang bersirip panjang ini dapat ditemui pada sungai-sungai kecil di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Warna tubuh dan sirip cupang emas yaitu kuning kemilau kehijauan. Oleh sebab itu, wajar jika cupang dengan panjang tubuh maksimal 12 cm ini juga dinamakan “golden beta”.

Ikan Cupang sarawak (Betta akarensis

Ikan Cupang sarawak (Betta akarensis) berasal dari Kalimantan dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya. Warna tubuh cupang sarawak kelabu kehijauan. Sementara siripnya yang panjang berwarna hijau muda transparan. Panjang tubuh maksimal cupang sarawak yaitu 7 cm.

Ikan Cupang paradise (Macropodus opercularis)

Ikan Cupang paradise (Macropodus opercularis) banyak dijumpai di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Warna tubuh cupang paradise hijau muda dengan hiasan garis-garis vertikal berwarna hijau tua, sedangkan siripnya yang panjang berwarna hijau berkilau. Sirip ekornya yang lebar memanjang di bagian atas dan bawah sehingga sirip ekornya terlihat bercabang. Panjang tubuh maksimal cupang Sarawak yaitu 8 cm.

Ikan Cupang surga (Macropodus concolor)

Ikan Cupang surga (Macropodus concolor) dapat dijumpai di Jawa, Sumatera, dan negara Asia Tenggara lainnya. Warna tubuh cupang ini kuning kecokelatan, sedangkan siripnya yang panjang berwarna kuning trasparan. Sirip ekor cupang surga berwarna merah kemilau dan bentuknya mirip cupang paradise. Di Jawa, cupang surga juga disebut cupang paradise. Panjang tubuh cupang surga mencapai 12 cm.

Ikan Cupang sawah (Trichopsis schalleri)

Ikan Cupang sawah (Trichopsis schalleri) dapat dijumpai dengan mudah pada persawahan di daerah Jawa dan Sumatera serta sungai-sungai kecil di Kalimantan. Warnatubuh cupang ini kekuningan dan seluruh siripnya yang panjang berwarna merah transparan. Sepintas, penampilan cupang sawah lebih mirip ikan sepat dibandingkan ikan cupang. Namun, justru ikan inilah yang pertama kali mendapat julukan sebagai ikan cupang. Panjang tubuh cupang sawah hanya 6 cm.

E-mail Newsletter

Sign up now to receive breaking news and to hear what's new with us.

Recent Articles

© 2014 Student Betta fish. WP themonic converted by Bloggertheme9. Powered by Blogger.
TOP